

Nama: elprida fevayosa br tarigan
Kelas: IX-IPS
menurut kamu apakah hakikat dan nilai kristiani itu:
Konsep Kemuridan
Konsep kemuridan memang umum dalam dunia Alkitab. Dari
sekitar 260 istilah murid dalam Perjanjian Baru, 230 di antaranya terdapat
dalam Injil. Istilah-istilah itu umumnya berbicara tentang murid-murid Yesus,
walaupun ada juga yang berbicara tentang murid-murid Musa, Farisi, Yohanes
Pembaptis, dan Paulus. Kita mungkin akan lebih mengerti tentang konsep
kemuridan ini bila kita mengingat kisah-kisah hubungan guru-murid antara Musa
dan Yosua, Eli dan Samuel, Elia dan Elisa, para nabi, seperti Yesaya dan
Yeremia, dengan para murid mereka, dll..
Dalam peradaban purba, konsep kemuridan memang sesuatu yang
lazim. Bukan hanya para rabi Yahudi mengembangkan sekolah-sekolah dan kelompok
murid yang mereka didik dan gembleng, dalam peradaban Yunani pun, para filsuf
menggunakan konsep yang sama dalam cara mereka mendidik.
Kristen adalah Murid Kristus
Penggunaan sebutan ini dapat
dimengerti sebab faktanya memang Yesus memakai tradisi kemuridan tadi, namun
secara lebih bermutu dan unik, memanggil para murid-Nya untuk hidup, belajar,
dan melayani bersama Dia. Selama 3 tahun yang singkat, namun sangat mendalam
itu, para murid diubah-Nya dari orang tak berarti (para nelayan), bahkan
sebagian dianggap sampah dan benalu masyarakat (pemungut cukai), menjadi para
rasul yang mengguncangkan dunia dan menghasilkan para murid baru yang memiliki
pola dan gaya hidup alternatif yang mencengangkan orang sezamannya dan
menerbitkan harapan dalam dunia yang gelap dan mencemaskan.
jika pengamatan ini benar, tepatkah menyimpulkan bahwa hakikat kekristenan
itu adalah kemuridan? Tepatkah mengatakan bahwa intisari kehidupan Kristen itu
adalah meniru dan meneladani Yesus?Sementara teolog menolak kesimpulan ini berdasarkan alasan dogmatis. Mengatakan intisari kekristenan adalah imitasi Yesus Kristus mengundang berbagai bahaya. Pertama, fondasi kekristenan digeser dari pemahaman iman kepada penerapan etika. Atau lebih tegasnya, fondasi kekristenan bukan lagi atas kebenaran, tapi atas kelakuan. Bahaya kedua, sebagai akibat dari bahaya pertama tadi, doktrin keselamatan dihayati dari sudut pendekatan usaha manusia. Kesalahan ini telah dilakukan oleh para penganut Pelagianisme atau semi-Pelagianisme yang membuat manusia memiliki andil dalam keselamatan. Ketiga, bahaya lebih parah ialah pribadi Kristus sendiri tidak lagi dipahami dalam pendekatan ontologis, tetapi dalam pendekatan relasional fungsional. Artinya, bukan lagi hakikat diri dan karya-Nya sebagai Allah sejati dan Manusia sejati yang dipentingkan, tapi keteladanan manusiawinya.
Nilai-Nilai
Kristiani
Sesuatu dikatakan mempunyai nilai apabila sesuatu itu berguna, benar, indah,
baik, religius dan sebagainya.Nilai itu Ideal, bersifat ide. Karena itu, nilai adalah sesuatu yang abstrak dan tidak dapat disentuh oleh panca indera.
Beberapa nilai Kristiani yang harus
ditanamkan kepada generasi berikutnya :
1.
Kebenaran (Truth) – yaitu
kita harus memegang kebenaran dan mengajarkannya dalam kebenaran berdasar
kepada Alkitab.
2.
Kesalehan (Righteousness) –
Kesalehan berbicara tentang hubungan atau relasi antara kita dengan Allah dan
kesederhanaan hidup.
3.
Kekudusan (Holiness) – ini
merupakan syarat seseorang dapat melihat Allah, dan masuk menghadap
hadirat-Nya.
4.
Kesetiaan (Faithfulness) –
sifat setia sangat diharapkan untuk dapat dimiliki oleh setiap orang percaya.
Kesetianaan orang Kristen harus didasarkan kepada kesetiaan Allah sendiri
dengan senantiasa menyertai kita.
5.
Keutamaan (Excellency) –
semangat untuk memberikan yang terbaik kepada Tuhan dan sesama tentunya
diilhami oleh Allah sendiri yang telah memberikan pemberian yang terbaik, yaitu
Anak-Nya Yang Tunggal bagi dunia.
6.
Kasih (Love) – ini merupakan
ciri kehidupan umat Kristiani yang selalu dinantikan oleh orang-orang disekitar
kita. Semua orang percaya diperintahkan untuk menyatakan kasih ini, yakni mengasihi
Tuhan dan sesama.
Nilai
dalam iman keristiani sebagai dasar sebagi pandangan kristen :
1.kerohanian
2.saling
menghormati
3.solider
4.Norma
2.pendapat tentang bagaimana peranan nialai kristiani dalam kehidupan
bermasyarakatdapat menjadi suri teladan dan pegangan hidup dalam praktika kehidupan sehari hari sebagai mna layaknya orang kristen sebagai pengikut kristus yang membawa ke arah positif sesuai sifat-sifat kristus.
Kegiatan 2:
Perbedaan norma dan nilai :
NilaiNilai adalah landasan masyarakat yang timbul akibat interaksi dan disebarkan di kehidupan bersosial.
Norma
Norma adalah aturan yang mengikat perilaku dan interaksi seseorang di dalam bermasyarakat.
- Perbedaan: Nilai lebih dahulu tercipta dibandingkan dengan norma. Norma muncul setelah adanya nilai dan berfungsi untuk mengikat pelaksanaan nilai.
- Nilai bersifat implisit alias tersamar/tersirat. Sedangkan sifat norma adalah eksplisit, nyata, tegas, dan jelas.
- Nilai belum dilengkapi dengan sanksi. Tetapi pelanggar norma akan memperoleh sanksi tertentu.
- Tidak ada nilai yang tertulis. Sebaliknya, norma bisa berwujud tertulis dan tidak tertulis.
- Nilai berfungsi sebagai pedoman seseorang dalam bermasyarakat. Di sisi lain, norma berguna sebagai aturan yang ada di suatu kelompok masyarakat.
Kegiatan
3 :
5 contoh nilai dan norma
1. Nilai dominanNilai dominan yaitu nilai yang dianggap lebih penting dibandingkan nilai lainnya.
Nilai yang mendarah daging
2.Nilai yang mendarah daging yaitu nilai yang telah menjadi kepribadian dan kebiasaan.
1) Norma resmi (formal)
Norma resmi adalah patokan atau aturan yang dirumuskan dan diwajibkan dengan tegas oleh pihak yang berwenang kepada semua anggota masyarakat.
2) Norma tidak resmi (nonformal) adalah patokan atau aturan yang dirumuskan secara tidak jelas dan pelaksanaannya tidak diwajibkan bagi anggota masyarakat
Cth: 1) Norma agama
2) Norma hukum (laws)
3) Norma kesopanan
4) Norma kesusilaan
5) Norma kelaziman
Kegiatan 1.:Nilai nilai kristiani dalam kehidupan masyarakat :
Beberapa nilai Kristiani yang harus ditanamkan kepada generasi berikutnya:
(a) Kebenaran (Truth)
(b) Kesalehan (Righteousness)
c) Kekudusan (Holiness) – ini merupakan syarat seseorang dapat melihat Allah, dan masuk menghadap hadirat-Nya (Mat. 5:8).
(d) Kesetiaan (Faithfulness) – sifat setia sangat diharapkan dimiliki oleh setiap orang percaya. Kesetiaan orang Kristen harus didasarkan kepada kesetiaan Allah sendiri dengan senantiasa menyertai kita.
(e) Keutamaan (Excellency) – semangat untuk memberikan yang terbaik kepada Tuhan dan sesama tentunya diilhami oleh Allah sendiri yang telah memberikan pemberian yang terbaik, yaitu Anak-Nya Yang Tunggal bagi dunia (Yak. 1:17)
f) Kasih (Love) – ini merupakan ciri kehidupan umat Kristiani yang selalu dinanti-kan oleh orang-orang di sekitar kita.
Kegiatan 3 :
Tanggapan tentang nilai nialai di atas di dalam hubungan pergaulan sehari hari dalam remaja :
Untuk dapat menanamkan semua nilai di atas, perlu dipahami aspek-aspek perkembangan yang dimiliki oleh anak dan remaja. Ada aspek perkembangan fisik, moral (Lawrence Kohlberg), mental (Jean Piaget), psiko-sosial (Erik Erickson), dan iman (James Fawler).
Menurut saya nilai nilai diatas sangat benar karna itulah nilai dasar untuk mencapai kehidupan yang seturut dengan alah Rohkudus.
kita menyadari bahwa nilai norma kristiani sanagtlah bersifat harmonis dalam kehidupan kita, tetapi sering kita lakukan hal yang negatif dihadapan orang lain ,seperti apakah kita di sebut anak kristus? tolng jelang lebih dalam
BalasHapusCasinos in Malta - Filmfile Europe
BalasHapusFind the best Casinos in Malta including bonuses, games, games and herzamanindir.com/ the history nba매니아 of games. We cover all the main reasons communitykhabar to https://septcasino.com/review/merit-casino/ visit Casinos in